28 Desember 2011
LPSE JAWA BARAT SUDAH LELANGKAN PROYEK SENILAI Rp 346 M LEBIH
LPSE Jabar Lelang Proyek Rp 346 Miliar Lebih
Hingga hari Kamis (10/3), jumlah paket yang dilelangkan Balai Layanan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik (LPSE) Jawa Barat mencapai 128 paket, dengan pagu Rp.346.980.931.125,. Jumlah lelang selesai mencapai 8 paket dengan pagu Rp.15.196.655.900, Efesiensi dari proses lelang secara elektronik mencapai Rp.2.461.671.915 (16,20 %).
Sedangkan lelang non e-Proc mencapai 56 paket. Sementara paket-paket pada ULP Jawa Barat terus meningkat mencapai 74 paket dengan pagu Rp.182.955.542.525,00. Seluruhnya masih dalam proses lelang. Diperkirakan jumlah paket pekerjaan yang dilelangkan akan terus meningkat dalam waktu dekat ini.
”Peningkatan yang positif ini tidak lepas dari gencarnya pemberitaan media mengenai kewajiban lelang secara elektronik yang diamanatkan Perpres 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, menyebabkan jumlah pengguna LPSE Jawa Barat terus meningkat. Rekanan yang mendaftar untuk mendapatkan akses ke SPSE, juga ULP/Panitia pengadaan dari berbagai instansi vertikal serta pemerintah kabupaten dan kota,” ujar Ika Mardiah Kepala Balai LPSE Jawa Barat, Kamis (10/3) di Balai LPSE Dago, Kabupaten Bandung Barat.
Untuk mengantisipasi peningkatan pengguna dan bergabungnya instansi vertikal, Balai LPSE Jawa Barat terus meningkatkan kemampuan personilnya juga peralatan pendukung. Seperti diamanatkan Gubernur Jawa Barat, LPSE Jawa Barat harus siap melayani dan memberikan bantuan untuk memfasilitasi ataupun mempersiapkan instalasi LPSE di kabupaten dan kota. Bahkan secara nasional siap untuk membantu provinsi lain. Terakhir Provinsi Kalimantan Selatan meminta bantuan personil LPSE Jawa Barat menginstalasi server dan jaringan LPSE-nya.
Menurut Ika jumlah rekanan yang melakukan verifikasi setiap hari rata-rata mencapai 50 perusahaan. Menurut data yang masuk, hingga hari Rabu (9/3), jumlah rekanan yang disetujui untuk mendapatkan akses mencapai 6.275 perusahaan. Meskipun yang datang verifikasi per hari rata-rata 50 perusahaan belum tentu semuanya lolos. Diantaranya disebabkan sejumlah kekurangan dokumen yang disyaratkan. ”Syarat Verifikasi yang telah dimuat di Menu Special Content pada Home situs LPSE Jawa Barat, seringkali tidak dibuka oleh rekanan yang datang, sehingga terpaksa harus kembali keesokan harinya untuk melengkapi,” tuturnya.
Lebih lanjut Ika menambahkan selain datang untuk verifikasi, rekanan yang datang juga mengikuti bimbingan teknis yang dilaksanakan setiap hari Rabu tiap pekannya. Pesertanya pun cukup banyak. Kapasitas ruangan pelatihan di Balai LPSE yang ada hanya mampu menampung 20 peserta, seringkali dipenuhi hingga 30 peserta. Karena itu rencananya Balai LPSE akan membuka Ruang Training baru untuk menambah kapasitas. ”Mudah-mudahan direncanakan dalam waktu dekat sudah dapat digunakan.” ungkapnya.
Jumlah ULP/Panyedia dari instansi vertikal serta kabupaten dan kota terus bertambah yang menyatakan kesediaannya untuk bergabung menggunakan LPSE Jawa Barat. Kantor Kementerian Agama dari Kabupaten dan Kota, Kejaksaan Negeri, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Tenaga Nuklir Nasional, Loka Riset Pemuliaan dan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar Sukamandi, Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Luar Negeri, BMKG Stasiun Geofisika Klas I Bandung, Pengadilan Negeri Ciamis, Perusahaan Daerah Jasa dan Kepariwisataan Provinsi Jawa Barat, Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung, Politeknik Negeri Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia, Kejaksaan Negeri Cianjur.